Bottom Article Ad

Tampilkan postingan dengan label Pembatik 2020. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembatik 2020. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Oktober 2020

PANTAS SAJA ORANG YANG KERJANYA BERAKSI DI DEPAN KAMERA DIBAYAR MAHAL



Dulu saya sering merasa heran, mengapa para selebritis yang kerjanya cuma mondar-mandir dan senyam-senyum di depan kamera dibayar mahal. Penghasilan mereka begitu fantastis. Gaji mereka bahkan sudah dihitung berdasarkan hitungan detik atau menit, bukan lagi berdasarkan hitungan jam.  

Bayangkan saja, penghasilan seorang Raffi Ahmad sebagai presenter adalah 150 juta rupiah per episode-nya. Itu sama dengan gaji saya sebagai guru selama 3 tahun. Gila memang. Tapi itulah kenyataannya. 

Namun setelah mengikuti kegiatan PembaTIK Tahun 2020 yang salah satu tujuan akhirnya adalah pemilihan Duta Rumah Belajar (DRB), barulah saya mengerti mengapa aksi para selebritis di depan kamera itu dibayar begitu mahal.

Kegiatan PembaTIK Tahun 2020 adalah sebuah pelatihan bagi para guru yang mengedepankan pembelajaran berbasis TIK. Meskipun kegiatannya dilakukan secara daring karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, tapi jadwal kegiatannya sangat padat. Tenaga ekstra karena harus menyelesaikan tugas tepat waktu sangat diperlukan di tengah-tengah kegiatan lain di luar kegiatan PembaTIK Tahun 2020. Pemikiran yang selalu fresh dan penuh konsentrasi sangat dibutuhkan di antara masalah-masalah lain di luar permasalahan tugas PembaTIK Tahun 2020.

Ibarat seorang selebritis, orang yang menonton hanya tahu dan peduli siapa dia di depan kamera tanpa mau tahu dan tidak peduli siapa dia setelah kamera dimatikan. Begitu juga halnya kegiatan PembaTIK Tahun 2020, terutama pada level 4 yang merupakan level berbagi. 

Seorang peserta PembaTIK level 4 harus tampil bak seorang selebritis yang selalu tampil manis di depan kamera. Penampilan peserta PembaTIK level 4 dituntut harus selalu baik dan siap tampil setiap waktu di depan kamera saat melakukan kegiatan tatap maya. 

Dan yang paling berat bagi saya selama mengikuti kegiatan PembaTIK level 4 ini adalah beraksi di depan kamera saat pembuatan vlog. Padahal dalam vlog yang durasinya cuma 6 menit itu, penampakan wajah saya tidak sampai 2 menit. 

Namun perekaman adegan yang 2 menit tersebut memakan waktu hingga 2 minggu dengan pengambilan adegan yang berulang-ulang hingga puluhan kali. Total ada 33 kali pengambilan adegan selain beberapa video yang saya hapus karena terlalu jelek tampilannya.

Dan ini adalah salah satu adegan lucu dan bodoh yang terjadi saat perekaman adegan pembuatan vlog.


Sempat hampir putus asa karena merasa tidak sanggup lagi menyelesaikan pembuatan vlog. Tapi saya selalu teringat ucapan Ibu Irayuni Sari (DRB Provinsi Aceh Tahun 2019) di awal pembukaan PembaTIK level 4 yang mengatakan : "Jangan menghentikan sesuatu yang sudah dimulai". Kata-kata Ibu Irayuni Sari tersebut membangkitkan semangat saya untuk kembali beraksi di depan kamera. 

Dan tiga hari menjelang batas deadline pengumpulan tugas akhirnya vlog tersebut dapat saya selesaikan setelah dua malam berturut-turut harus begadang menyelesaikan tugas penting PembaTIK Level 4 tersebut.

Bersyukur kepada Allah Swt dan terima kasih kepada Ibu Irayuni Sari yang telah menjadi motivator saya, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas PembaTIK Level 4 Tahun 2020 ini. Alhamdulillah, sampai tanggal 20 Oktober 2020 pukul 21.00 WIB vlog saya sudah ditonton sebanyak 90 kali ditonton di channel YouTube setelah diunggah sejak 2 hari 6 jam yang lalu.

Ini adalah tampilan vlog di YouTube yang sudah disukai oleh 35 orang tersebut.

https://youtu.be/oEr8jkz04fU

#PusdatinKemendikbud 

#PembaTIK2020 

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020 

#BerbagiTIK


Senin, 19 Oktober 2020

Contoh RPP Yang Mengintegrasikan Konferensi Video ke Dalam Aktivitas Belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Nama Sekolah                  :    SMP Negeri 1 Indra Makmu

Mata Pelajaran                 :    Matematika

Materi                               :    Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar

Kelas/Semester/TP.         :    IX/2

Alokasi Waktu                  :    2 JP (1 x Pertemuan)

 

Kompetensi Dasar

3.6   Menjelaskan dan menentukan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar

4.6   Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar

        bangun datar

Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa dapat menjelaskan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar
  2. Siswa dapat menentukan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar
  3. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar.

 Materi Pembelajaran

 Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar

 Pendekatan, Model, Metode, dan Media Belajar

  1. Pendekatan belajar : Student Centered Approach/Saintifik
  2. Model Belajar             : Discovery Based Learning
  3. Metode Belajar : Daring Metode Web Based Learning
  4. Media Belajar             : Whats Apps, Google Classroom, Google Meet, Google Form

Alat, Bahan, dan Media Belajar :

  1. Laptop
  2. Handphone
  3. Buku Pegangan
  4. Alat tulis dan kertas

Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Pembuka

  1. Guru memastikan aplikasi google classroom, google form dan Whats App sudah terinstal.
  2. Melalui aplikasi Google Meet guru menyampaikan salam dan mengajak peserta didik berdoa agar kegiatan belajar pada hari ini diberi kelancaran.
  3. Guru memastikan siswa hadir tepat waktu dan terlihat di layar dalam keadaan sehat dan telah siap dengan buku tulis , alat tulis , dan sarana headset.
  4. Guru mengarahkan peserta didik untuk masuk ke google classroom untuk mengabsensi kehadiran peserta didik melalui presensi google form yang telah di siapkan.
  5. Pada google classroom guru membagikan link presensi google form dan menyuruh peserta didik untuk mengisi form
  6. Guru memberikan semangat dan berpesan agar peserta didik tetap menjaga kesehatan serta pentingnya menjalankan protokol kesehatan selama pandemic Covid-19 (memakai masker, sering mencuci tangan dan selalu menjaga jarak).
B. Kegiatan Utama
  1. Melalui aplikasi google meet guru memberikan stimulus dengan mengulas kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
  2. Guru men-share materi belajar berupa link konten video Portal Rumah Belajar :
  3. https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/#!/Content/Home/Details/3e46e1d2f4e2490f8919bcc1e6dbc8e2
  4. https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/#!/Content/Home/Details/3e46e1d2f4e2490f8919bcc1e6dbc8e2
  5. Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami peserta didik sehubungan dengan link video yang sudah di-
  6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami materi secara menyeluruh dan mendiskusikannya lewat grup WA kelas.
  7. Guru memberikan link LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan batasan waktu pengerjaan 3 hari terhitung sejak kegiatan pembelajaran dan menyuruh peserta didik menguploadnya melalui google classroom.
Kegiatan Penutup
  1. Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan perihal materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar.
  2. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yangg aktif di dalam berdiskusi.
  3. Guru mengingatkan perserta didik untuk mengerjakan dan menyelesaikan LKPD tepat waktu.

                                                                                               Aceh Timur, 19 Oktober 2020

            Mengetahui

         Kepala Sekolah                                                                     Guru Mata Pelajaran

 

 

        Sulaiman, S. Pd                                                                     Jepri Sihombing, S. Pd

        NIP. 19710702 199801 1 001                                           NIP. 19770412 200604 1 003

LIKA LIKU KEGIATAN LIVE STREAMING SOSIALISASI PORTAL RUMAH BELAJAR

 

Salah satu tugas penting yang harus diselesaikan dalam kegiatan Pembatik Level 4 yang merupakan level berbagi adalah melakukan sosialisasi Portal Rumah Belajar melalui kegiatan tatap maya. Dalam kegiatan tatap maya tersebut, para peserta dituntut mampu membuat seminar, workshop, atau pun pelatihan melalui aplikasi video conference.

Tidak terkecuali penulis. Penulis yang merupakan salah satu peserta Pembatik Level 4 Tahun 2020 juga membuat kegiatan tatap maya untuk mensosialisasikan Portal Rumah Belajar. Berbagai macam aplikasi video conference penulis gunakan dalam kegiatan tatap maya ini. Izinkan saya menceritakan suka duka saya saat melakukan live streaming dalam mensosialisasikan Portal Rumah Belajar.

1. Aplikasi online Stream Yard

Kegiatan Tatap Maya "Malam Mingguan di Portal Rumah Belajar" dengan  aplikasi streamyard yang siarannya live di Facebook dan Youtube ini berjalan lancar meskipun ada sedikit kendala saat live streaming sedang berlangsung. 

Judul live streaming yang dilaksanakan pada Sabtu malam tanggal 3 Oktober 2020 ini mengambil tema "Berkenalan Dengan Fitur-fitur Utama dan Fitur Tambahan di Halaman Portal Rumah Belajar." Dimulai tepat pukul 20.00 WIB dan berlangsung selama lebih kurang 30 menit. 

Live streaming Malam Mingguan di Portal Rumah Belajar ini hanya ditonton oleh 51 orang responden. Ini hasil yang bagus untuk seorang pemula, menurutku. 


2.  Aplikasi Google Meet

"Rabu Seru di Portal Rumah Belajar" merupakan tema kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 September 2020 melalui aplikasi Google Meet. 

Kegiatan sosialisasi Portal Rumah Belajar yang berjudul "Mengenal Lebih Jauh Portal Rumah Belajar" ini diikuti oleh 66 orang responden dan berlangsung selama lebih kurang 30 menit.

3. Aplikasi OBS Studio

Ada dua tema kegiatan yang dilakukan dengan aplikasi OBS Studio ini, yaitu :

a. Malam Mingguan di Portal Rumah Belajar dengan judul Cara Mengakses dan Mengunduh  Sumber Belajar di Portal Rumah Belajar. 

Acaranya live streaming  di Youtube yang  disaksikan oleh 45 orang penonton serentak dan disukai oleh 25 orang. Sedangkan tayangan ulangnya di Youtube ditonton oleh 20 orang pemirsa.

b. Rabu Seru di Portal Rumah Belajar dengan judul yang sama yaitu Cara Mengakses dan Mengunduh Sumber Belajar di Portal Rumah Belajar. 

Acaranya juga live streaming di Youtube dan disaksikan oleh 62 orang penonton serentak dan disukai oleh 20 orang. Tayangan ulangnya ditonton oleh 29 orang pemirsa di Youtube.


Banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan live streaming ini terutama bagi saya sendiri sebagai pencetus ide dan pelaksana kegiatan sosialisasi Portal Rumah Belajar ini, antara lain :

  1. Saya menjadi lebih tahu cara menggunakan aplikasi video conference dari sebelumnya saya tidak begitu tahu cara menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.
  2. Saya menjadi mengerti kelebihan dan kekurangan masing-masing aplikasi. Misalnya, Google Meet memiliki kelebihan : pemateri dapat berinteraksi langsung dengan peserta kegiatan melalui suara dan gambar, sedangkan OBS Studio memiliki kelebihan : pemateri hanya dapat berinteraksi langsung melalui fitur chat atau obrolan lewat tulisan saat kegiatan sedang berlangsung.

Kendala utama yang saya hadapi saat melakukan sosialisasi melalui aplikasi video conference adalah suara dan gambar yang tidak lancar. Hal ini disebabkan oleh jaringan internet yang tidak stabil. Maklum, saya berdomisili di daerah yang kebetulan jaringan internetnya belum stabil.

Meskipun banyak kendala yang saya hadapi dalam kegiatan sosialisasi ini, tapi saya sudah berencana akan terus melakukan kegiatan serupa di masa yang akan datang meskipun tidak terpilih menjadi Duta Rumah Belajar Tahun 2020. Karena menurut saya, Portal Rumah Belajar itu sangat bermanfaat dan perlu digunakan oleh siapapun yang berkepentingan dengan dunia pendidikan.

Dan harapan saya kepada pihak yang berwenang agar dapat menyediakan jaringan internet yang lebih stabil di samping juga menyediakan biaya internet yang murah dan terjangkau oleh siapa saja terutama bagi para guru dan siswa.

#PusdatinKemendikbud 

#PembaTIK2020 

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020 

#BerbagiTIK

Minggu, 18 Oktober 2020

SOLUSI JITU PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN "GRATIS" BAGI GURU DI MASA PENDEMI COVID-19


 

Pandemi Covid-19 yang merebak di seluruh dunia telah menghentikan banyak aktivitas kehidupan manusia. Segala jenis profesi dan pekerjaan terkena imbas negatif dari pandemi ini. Tidak terkecuali profesi guru. Bukan hanya dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah, tapi di bidang pengembangan diri juga sangat terbatas dan bahkan terhenti sama sekali.

Pengembangan diri atau biasa disebut dengan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (selanjutnya disingkat dengan PKB) adalah kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh seorang guru demi untuk meningkatkan keprofesionalannya. Bukan hanya demi untuk menambah angka kredit pengusulan kenaikan pangkat namun juga untuk menambah keterampilan dan pengalaman mengajarnya.

Di masa sebelum pandemi Covid-19 merebak, kegiatan PKB biasanya dilakukan dengan cara tatap muka. Hampir setiap saat PKB dilaksanakan, baik yang difasilitasi oleh pihak kementerian pendidikan dan kebudayaan yang memang wajib melatih dan mengembangkan kemampuan guru maupun institusi-institusi lain yang berkepentingan dengan pengembangan keprofesionalan guru. 

Namun setelah pandemi Covid-19 merebak, nyaris tidak ada lagi kegiatan PKB yang dilaksanakan karena pemerintah membatasi segala kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang dalam suatu waktu dan tempat kegiatan. Alhasil, guru tidak lagi bisa mengembangkan keprofesionalannya. 

Tapi kemajuan teknologi komunikasi ternyata tidak mampu membatasi olah pikir manusia untuk membuat sesuatu yang baru. Kegiatan PKB tidak melulu harus dilakukan secara tatap muka. Kegiatan PKB juga bisa dilaksanakan secara tatap maya alias dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan berbagai macam aplikasi room meeting.

Sayangnya, hampir semua kegiatan PKB tatap maya itu sifatnya berbayar karena pihak penyelenggaranya adalah orang per orang atau institusi dan organisasi yang sepertinya sengaja memanfaatkan keadaan pandemi Covid-19 untuk meraih keuntungan pribadi. Tidak sedikit guru yang "terpaksa" mendaftar dan mengikuti kegiatan PKB berbayar tersebut.

Apakah ada kegiatan PKB yang gratis alias tidak berbayar? Tentu saja ada.

Melalui Portal Rumah Belajar milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah memfasilitasi guru-guru yang ingin mengikuti Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan secara gratis. Karena kegiatan PKB di Portal Rumah Belajar ini disediakan oleh pemerintah maka kualitasnya tentu saja tidak usah diragukan lagi. 

Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan adalah nama fitur layanan PKB yang tersedia di Portal Rumah Belajar. Fitur ini sangat penting dan bermanfaat di masa pandemi Covid-19 ini, dimana pelaksanaan PKB tidak mungkin dilaksanakan secara tatap muka. Tidak hanya bagi para guru yang membutuhkan PKB demi kemajuan karirnya sebagai guru. Dinas pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan di daerah-daerah juga bisa memanfaatkan fitur layanan PKB ini. Karena selain gratis, fitur layanan di Portal Rumah Belajar ini sudah dijamin kualitasnya. Dinas pendidikan dapat menganjurkan para guru dan sekolah-sekolah yang berada di bawah binaannya untuk dapat memanfaatkan fitur gratis dan berkualitas ini.

Bagaimana cara mengakses fitur layanan PKB yang sangat bagus ini? Berikut langkah-langkahnya.

1. Mengakses situr Portal Rumah Belajar di situs : https://belajar.kemdikbud.go.id/

2. Setelah masuk ke halaman utama, cari fitur PKB di bagian Fitur Pendukung yang berada di bagian bawah Fitur Utama dan klik fitur PKB tersebut.

3. Setelah masuk ke halaman utama Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan kita akan bisa melihat daftar pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan profesionalisme guru. Kita bebas memilih jenis pelatihan apa saja yang tersedia di fitur PKB tersebut.

4.  Namun sebelum mengikuti salah satu PKB, kita harus Registrasi Akun dulu bagi yang belum pernah registrasi dengan cara meng-klik tulisan Daftar yang terdapat di bagian atas halaman situs.

5. Akan muncul dua pilihan pekerjaan :  Guru dan Non Guru.

6. Isi semua data yang diminta pada form pendaftaran dan klik "kirimkan" jika sudah selesai melengkapi form registrasi.

7. Setelah pendaftaran dikonfirmasi maka kita sudah bisa memilih dan mendaftar pada salah satu atau beberapa jenis pelatihan yang tersedia di fitur PKB tersebut. 

Ternyata sebegitu mudahnya mengikuti kegiatan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan secara tatap maya atau daring di Portal Rumah Belajar. Sudah gratis, gampang pula cara mendaftarnya.

Bagi siapa saja, terutama dinas pendidikan dan  para guru yang memang diwajibkan mengembangkan keprofesionalannya secara berkelanjutan, layak dan perlu mengikuti kegiatan PKB yang ada di Portal Rumah Belajar ini. Fitur PKB ini merupakan solusi yang sangat tepat bagi para guru yang ingin mengikuti kegiatan PKB secara gratis namun kualitasnya terjamin.

#PusdatinKemendikbud 

#PembaTIK2020 

#DutaRumahBelajar2020 

#RumahBelajar2020 

#BerbagiTIK

Kamis, 01 Oktober 2020

ASYIKNYA BELAJAR DI KELAS MAYA


Pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia telah membuat roda kehidupan manusia seakan-akan berhenti berputar. Hampir seluruh sektor kehidupan terkena imbas negatif dari wabah yang berasal dari Cina ini. Tidak terkecuali sektor pendidikan.

Khususnya di Indonesia, pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan belajar tatap muka di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari tingkat PAUD/TK sampai dengan tingkat perguruan tinggi.

Salah satu kebijakan tersebut adalah penerapan belajar dari rumah (BDR). Pelaksanaan belajar dari rumah tentu tidak semudah yang dibayangkan karena harus didukung oleh peralatan, infrastruktur, dan keahlian yang mendukung pelaksanaan belajar dari rumah. Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan belajar dari rumah antara lain : komputer atau laptop dan smartphone. Sedangkan infrastruktur yang harus disediakan antara lain adalah akses internet yang murah dan stabil. Adapun keahlian yang harus dimiliki oleh guru dan siswa adalah kemampuan dalam mengoperasikan peralatan dan aplikasi pendukung belajar dari rumah.

Selain dari semua yang telah disebutkan di atas terkait dengan pelaksanaan belajar dari rumah, ada satu hal penting lagi yang harus tersedia yaitu aplikasi kelas virtual sebagai tempat guru dan siswa berinteraksi saat melakukan kegiatan belajar dari rumah. Tentu saja banyak aplikasi kelas virtual yang bisa digunakan oleh guru dan siswa, baik yang berbayar maupun yang gratis. Contohnya google classroom dan microsoft teams. 

Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan sebenarnya telah lama membuat sebuah aplikasi kelas virtual yang dijadikan sebagai salah fitur utama di laman website portal rumah belajarFitur kelas virtual yang terintegrasi di dalam portal rumah belajar tersebut dinamakan Kelas Maya.

Kelebihan Fitur Kelas Maya

Kelebihan fitur ini dibandingkan dengan aplikasi kelas virtual lain adalah selain gratis juga cara penggunaannya yang gampang.

Selain itu, karena fitur Kelas Maya merupakan bagian dari portal rumah belajar dimana portal rumah belajar sendiri menyediakan banyak fitur lain seperti sumber belajarlaboratorium mayadan bank soal, guru tidak perlu lagi mencari sumber belajar atau pun sumber soal latihan di tempat lain. Guru cukup membuka portal rumah belajar dan semua yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran sudah tersedia disana.

Kelebihan fitur Kelas Maya beserta fitur-fitur lain di portal rumah belajar adalah ibarat seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh dan melelahkan. Dan tiba-tiba saja dia menemukan sebuah oase yang subur. Ia pun mampir untuk beristirahat. Setelah cukup beristirahat perutnya terasa lapar. Lalu datanglah seseorang yang mengantarkan makanan dan minuman. Setelah menyantap makanan sampai kenyang rasa kantuknya pun datang. Lalu datang lagi seseorang yang memberinya kasur dan bantal. Semua yang dibutuhkannya ada di dalam satu tempat dan waktu. Asyik, bukan?

Cara Menggunakan Fitur Kelas Maya

Sudah mulai terbayang bagaimana asyiknya belajar menggunakan fitur Kelas Maya, bukan? Nah, sekarang kita akan mencoba bagaimana mudahnya menggunakan fitur Kelas Maya ini. Bisa digunakan di laptop maupun di smartphone. 

1. Buka browser (google chrome, firefox, atau pun browser lain).

2. Ketik di pencarian : belajar.kemdikbud.go.id

3. Setelah masuk ke halaman awal, lakukan pendaftaran atau langsung saja masuk jika sebelumnya sudah memiliki akun.

4. Setelah berhasil masuk, scroll ke bagian bawah halaman dan cari fitur Kelas Maya. Di bagian fitur Kelas Maya tersebut klik tulisan coba sekarang.

5. Selanjutnya kita akan dibawa masuk ke halaman awal fitur Kelas Maya.

6. Di bagian atas halaman klik daftar

7. Akan muncul tiga pilihan :

a. Daftar Sebagai Penyelenggara jika kita bermaksud mendaftar sebagai admin atau sekolah penyelenggara kelas virtual.

b. Jika sekolah kita sudah terdaftar sebagai penyelenggara maka pilih Daftar Sebagai Guru jika ingin mendaftar sebagai guru atau,

c. Daftar Sebagai Siswa jika ingin mendaftar sebagai siswa. 

8. Jika sudah pernah mendaftar sebelumnya langsung saja klik login.

Cukup gampang, bukan? Dan tentu saja asyik dan menyenangkan.

Pengalaman Penulis Dalam Menggunakan Fitur Kelas Maya

Pengalaman penulis sebagai guru saat menggunakan fitur Kelas Maya di Portal Rumah Belajar sangat mudah dan memudahkan guru dalam melakukan aktivitas belajar dari rumah.

Misalnya saat membutuhkan sumber belajar yang akan digunakan sebagai materi pembelajaran, penulis cukup mencari konten video pembelajaran yang ada di dalam fitur Sumber Belajar dan meng-copy link-nya dan mentautkannya ke dalam bagian materi pelajaran. Kalau di sumber belajar tidak tersedia konten yang berkenaan dengan materi yang mau diajarkan maka penulis akan mencarinya di situs lain dan kemudian mentautkan link-nya ke dalam materi pelajaran.

Begitu juga saat membuat soal latihan, penulis mencarinya di fitur Bank Soal. Kalau tidak ada, barulah penulis mencarinya di tempat lain atau penulis membuatnya sendiri.

Siswa yang sudah mengerjakan soal latihan atau ujian dapat langsung dilihat nilainya. Kehadiran siswa juga bisa dipantau oleh guru di bagian aktivitas siswa. Dengan begitu guru mengetahui siapa saja siswa yang sudah mempelajari materi atau sudah mengerjakan soal latihan.

Pokoknya asyiklah. Sekolah, guru, dan siswa sangat dimudahkan dalam melakukan pembelajaran. Harapan penulis, para pembaca harus mencoba asyiknya belajar di Kelas Maya ini. 

Selasa, 22 September 2020

PORTAL RUMAH BELAJAR : Sumber Bahan Ajar Lengkap dan Terpercaya Bagi Guru di Masa Pandemi Covid-19

 


Saat ini seluruh dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Tidak terkecuali Indonesia. Dan pandemi ini telah memberi perubahan yang besar pada kehidupan manusia. Perubahan itu hampir terjadi di semua bagian aktivitas kehidupan manusia. Mulai dari aktivitas bekerja sampai aktivitas menjaga kesehatan. 

Dunia pendidikan juga tidak luput dari perubahan yang diakibatkan oleh Covid-19 itu. Perubahan yang tampak jelas adalah dari cara belajar yang biasanya selalu dilakukan melalui tatap muka namun sekarang ini sebagian besar dilakukan melalui tatap maya.

Dalam melakukan kegiatan belajar tatap maya, guru harus mampu menguasai cara mengoperasikan berbagai jenis perangkat TIK yang diperlukan dalam pembelajaran tatap maya, misalnya komputer, laptop, dan smartphone. Di samping harus mampu menguasai perangkat TIK, guru juga harus mampu menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran tatap maya. Aplikasi pembelajaran tatap maya terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain : 

1. Aplikasi media conference, misalnya : zoom dan google meet.

2. Aplikasi absen online, misalnya : google form.

3. Aplikasi chat, misalnya : whatsapp dan telegram.

4. Aplikasi share, misalnya : youtube dan facebook.

Selain perangkat TIK dan aplikasi pembelajaran, yang tidak kalah pentingya adalah guru harus mampu mencari bahan ajar dari sumber yang lengkap dan terpercaya. Tentu saja banyak sumber belajar yang tersedia di berbagai web, baik itu berasal dari sumber perseorangan maupun organisasi tertentu. Walaupun semuanya bagus dan menarik untuk disajikan kepada siswa tapi alangkah baiknya guru mengambil bahan ajarnya dari situs yang aman dan terpercaya.

Sehubungan dengan itulah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membuat sebuah situs atau laman web yang memuat berbagai macam layanan kebutuhan bahan ajar, termasuklah sumber bahan ajar yang bagus dan sangat menarik untuk disajikan kepada siswa. 

Laman web atau situs tersebut adalah Portal Rumah Belajar



Portal Rumah Belajar Kemdikbud menyediakan berbagai macam fitur layanan pendidikan yang dibutuhkan oleh guru, antara lain :
Fitur Sumber belajar ini menyediakan berbagai macam konten pembelajaran, baik yang berupa video, web, audio, maupun media interaktif. Jenjang kelasnya juga lengkap, mulai dari TK/PAUD          sampai perguruan tinggi. Selain sebagai sumber bahan ajar, guru juga dapat mengupload bahan ajar sendiri ke fitur ini setelah mendaftar atau login.
Fitur ini adalah layanan pendidikan yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membuat kelas pembelajaran layaknya pembelajaran tatap muka. 
Fitur Bank Soal merupakan fitur layanan yang menyediakan berbagai jenis soal yang dapat diunduh dan digunakan sebagai soal ujian untuk siswa. Selain mengunduh soal, guru juga dapat mengupload soal sendiri agar dapat digunakan oleh guru lain yang mengakses fitur Bank Soal ini.
Fitur ini sangat cocok bagi guru yang mengampu pelajaran IPA di masa pandemi Covid-19 yang tidak mungkin melakukan kegiatan percobaan di ruang laboratorium sekolah. 

Selain keempat fitur utama di atas, Portal Rumah Belajar Kemdikbud juga menyediakan berbagai macam fitur layanan lainnya, seperti : Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Edugame, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

#MerdekaBelajar
#Pembatik2020
#RumahBelajar


 

Jumat, 18 September 2020

PERJALANAN PANJANG PENUH TANTANGAN (SEBUAH CERITA TENTANG KEIKUTSERTAAN DI PEMBATIK 2020)

 BAGIAN 2

PEMBATIK LEVEL 2


Pelatihan Pembatik Level 2 Tahun 2020 adalah level Implementasi yang artinya peserta Pembatik harus mampu mengimplementasikan atau menerapkan ilmu yang telah dipelajari pada Pembatik level 1 yang merupakan level Literasi.

Jumlah peserta pelatihan Pembatik level 2 mencapai 13.349 orang yang terdiri dari 30 gelombang pelatihan. Peserta terbanyak masih berasal dari Jawa Timur yaitu 2252 orang. Sedangkan peserta paling sedikit berasal dari provinsi Gorontalo sebanyak 42 orang. 

Itu artinya dari peserta pelatihan Pembatik level 1 yang berjumlah 71.492 orang hanya 19 persen yang lulus ke level 2. Mengerikan, bukan? Tidak sampai setengahnya. Hal ini juga menandakan bahwa pelatihan Pembatik 2020 ini bukan pelatihan main-main. Peserta yang lulus di tiap levelnya benar-benar diseleksi dengan ketat.

Adapun provinsi Aceh, dari 3709 orang peserta Pembatik level 1 hanya 402 orang yang lanjut ke level 2 atau sekitar 11 persen. Hmm... ini luar biasa. 

Apa saja kegiatan pelatihan yang dilakukan di Pembatik level 2 ini? Banyak, sama seperti di level 1. Mengunduh modul dan mempelajarinya, mengerjakan kuis dan tugas, dan mengikuti ujian akhir. Gampang sekali, bukan? Tapi, ada tapinya nih. Ada satu tugas tambahan selain yang sudah disebutkan di atas, yaitu membuat vlog dengan tema model pembelajaran yang dilakukan di sekolah masing-masing selama masa pandemi Covid-19.

Bagi kalian yang sudah terbiasa selfi-selfi dan joget-joget di depan kamera pasti gampanglah bikin vlog seperti itu. Cukup diedit dengan aplikasi yang bagus, jadilah vlog-nya. Sekarang banyak aplikasi edit video canggih yang tidak terlalu banyak memerlukan pengetahuan seputar editing video. Cukup dengan memasukkan file videonya, lalu gesek-gesek sedikit, jadilah barang itu. 

Tapi buatku, itu menjadi masalah yang besar. Bukan masalah edit-mengedit videonya. Itu sih, gampang. (sombong... hahaha). Masalahnya adalah pada ketika berakting di depan kamera. Bayangkan saja, selama ini aku paling malas (dibaca : grogi) kalau diminta berakting di depan kamera. Jangankan di dalam video, di suruh berfoto saja aku grogi. Apalagi diajak foto bareng oleh ibu-ibu atau cewek-cewek cantik. Wahh, groginya luar biasa, tuh. Hehehe.

Namun demi tugas pelatihan Pembatik Level 2 Tahun 2020 ini, kucobalah berakting di depan kamera. Mungkin ada lebih dari 10 kali ulang saat pengambilan gambar videonya. Selalu ada saja yang salah. Lupa kalimat naskahnya, terlalu tegang, volume suara terlalu kecil, latar belakang video yang kurang pas, dan lain sebagainya. 

Saat itu deadline untuk mengumpulkan tugas sudah mepet. Aku sudah hampir putus asa. Tapi kucoba bangkit lagi. Aku harus bisa bagaimanapun caranya. Maka pada video yang terakhir kuberusaha semaksimal mungkin agar hasilnya sempurna. Alhamdulillah, ternyata hasilnya masih hancur juga. Hehehe. Kalau mau lihat hasil akhirnya setelah dilakukan editing kalian dapat lihat disini. https://youtu.be/SRJXGLfNkhM

Ada bagian video yang suaranya hilang karena terkena klaim hak cipta atas musik yang menjadi latar belakang video. Oh iya, jangan lupa di-subscribe, di-like ya, dan dishare videonya ya. Hehehe.

Heran juga, mengapa video sejelek itu lolos di penilaian dewan jurinya. Gak ada bagus-bagusnya. 

Tapi ya, alhamdulillah. Akhirnya, aku dinyatakan lulus pelatihan Pembatik level 2 dan boleh lanjut ke pelatihan Pembatik level 3. Namaku ada di urutan ke-209 dari 296 orang peserta pelatihan Pembatik level 2 gelombang 7 yang lulus.



Yuk, lanjut ke level 3.



Rabu, 16 September 2020

PERJALANAN PANJANG PENUH TANTANGAN (SEBUAH CERITA TENTANG KEIKUTSERTAAN DI PEMBATIK 2020)


BAGIAN 1

PEMBATIK LEVEL 1



Waktu itu sekitar bulan April ketika sedang asyik-asyiknya membaca postingan-postingan di sebuah grup WA, tiba-tiba ada seorang teman yang mengirimkan sebuah postingan disertai sebuah link. Postingan itu berisi tentang penawaran sebuah pelatihan yang terus terang saja baru kali ini kubaca dan kuketahui. Padahal nyatanya pelatihan itu sudah ada sejak tiga tahun yang lalu. Kelihatan sekali ya, kalau aku ini orang yang kudet. Hehehe.
Karena merasa tertarik dan ada sedikit rasa penasaran maka ku-klik-lah link itu. Ternyata link itu menuju sebuah halaman situs bernama SimpaTIK (Sistem Informasi Manajemen Pelatihan Berbasis TIK). Wahh... pelatihan apa pula ini, pikirku. Lalu kubacalah dengan seksama informasi yang terdapat di halaman awal situs tersebut. Menarik juga pelatihannya, pikirku.

Pelatihannya dilaksanakan dengan sistem berjenjang, dimana di setiap jenjangnya, pesertanya ditentukan berdasarkan seleksi melalui ujian dan pemberian tugas. Pelatihannya dimulai dari level 1, level 2, level 3, hingga level 4. 

Peserta yang terpilih pada level 1 bisa melanjutkan pelatihan ke level 2. Peserta yang terseleksi pada level 2 boleh ikut ke pelatihan level 3. Dan begitu juga peserta level 3 yang nilainya bagus akan diikutsertakan ke pelatihan level 4. Dan yang paling menariknya adalah peserta terbaik pada level 4 akan dijadikan sebagai Duta Rumah Belajar (DRB Tahun 2020). 

Pelatihan dengan sistem berjenjang itu disebut dengan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK). Dalam keterangannya Pembatik merupakan program peningkatan kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK guru Unesco. Standar kompetensinya mengacu kepada keempat jenjang level yang sudah tersebut di atas. 

1. Level literasi (level 1)
2. Level implementasi (level 2)
3. Level kreasi (level 3)
4. Level berbagi (level 4)

Aku memang belum tahu persis, makhluk sejenis apa DRB itu. Walaupun aku sudah pernah mendengar istilah itu beberapa kali sebelumnya. Tak penting apa dan siapa DRB itu. Karena faktor utama yang paling memicuku untuk mengikuti pelatihan ini bukanlah DRB itu. Yang paling membuatku begitu bersemangat mengikuti Pembatik 2020 ini adalah model pelatihannya yang berjenjang. Ini hal yang baru buatku. 

Dengan model seperti itu maka peserta yang sampai ke level akhir adalah peserta terbaik dari yang terbaik. Sangat menarik bukan? Pasti. Apalagi bagi orang-orang yang menyukai tantangan seperti diriku. Ini saatnya aku menunjukkan siapa diriku sebenarnya. Ya, aku adalah makhluk dari planet krypton yang menyamar di bumi. Saudaranya Superman donk... Hahaha.

Maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, kudaftarkan diriku untuk mengikuti pelatihan Pembatik 2020 level 1. Jrennngggg... Pendaftaran diterima. Tinggal menunggu waktu pelatihan dimulai. 

Wahh, peserta Pembatik 2020 level 1 jumlahnya puluhan ribu. Totalnya mencapai 71.492 (menurut data yang kujumlahkan secara manual dengan kalkulator) yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dan 16 orang di antaranya berasal dari luar negeri. Peserta terbanyak berasal provinsi Jawa Timur yang mencapai 11.838 orang. Sedangkan dari provinsiku yaitu Aceh, pesertanya mencapai 3.709 orang. 

Nantinya pada level 4 peserta yang akan diambil adalah 30 orang per provinsi. Itu artinya peluang lulus hingga ke level 4 adalah 1050 : 71.492 (30 x 35 provinsi = 1050). Sangat kecil sekali peluangnya, sekitar 0,0146869579813126 jika dilihat dari keseluruhan peserta. Namun jika dilihat dari peluang provinsi, peluang lulus hingga ke level 4 malah semakin kecil, yaitu 30 : 3709 atau sekitar 0,0080884335400377. Hehehe.

Ah, peduli amatlah. Yang penting ikuti saja kegiatannya. 

Maka pada hari yang sudah ditentukan, dimulailah pelatihan Pembatik 2020 level 1 yang dilaksanakan secara daring. Pelatihannya ternyata tidak sesulit yang kubayangkan. Tugasnya hanya membaca modul yang harus diunduh di situs SimpaTIK. Setelah itu menjawab kuis yang ada di modul. Kemudian di akhir waktu pelatihan peserta harus mengikuti ujian online. Semuanya dilakukan dari rumah tanpa terikat waktu. Pagi boleh, siang bisa, malam pun jadi. Mudah, bukan?

Oh, iya. Pemilihan gelombang pelatihannya juga terserah kepada peserta. Untuk level 1 ada 30 gelombang dan aku berada di gelombang 9 Pembatik Level 1.



Selesai sudah mengikuti ujian. Soal-soalnya cukup mudah dijawab karena semua jawabannya sudah ada di dalam modul. Jika semua modulnya sudah dibaca, mudah-mudahan tidak akan kesulitan saat mengisi pertanyaan. Bentuk soalnya pilihan berganda pula. Makin gampanglah menjawabnya. Tinggal pilih salah satu dari jawaban A, B, C, atau D.  Asalkan memilih salah satu dari keempat jawaban tersebut, pasti ada yang benar. Yang sudah pasti salah adalah jika memilih jawaban E. Apalagi memilih jawaban Z, sudah pasti makin salah. Hehehe.

Deg-degan juga menunggu hasil pengumuman ujiannya. Seperti menunggu kekasih yang berjanji akan datang tapi sampai waktu yang telah ditentukan si dia belum juga sampai. Walaupun yakin si dia pasti datang tapi tetap saja ada perasaan cemas dan khawatir. Cieee...

Yes, pada saat pengumuman hasil ujian dikeluarkan, salah satu namaku tertera di antara ribuan peserta lain yang lulus. Alhamdulillah. 


Tuh, namaku ada di urutan 580 dari 623 orang peserta Pembatik 2020 level 1 gelombang 9 yang lulus. 
Senang dan bangga. Kok bangga? Jelas, dong. Di antara puluhan ribu makhluk se-Indonesia yang ikut pelatihan, salah satunya adalah aku yang terpilih untuk melanjutkan pelatihan ke level 2. Sombong kali kau, bang. Hahaha. 

Cerita ini masih berlanjut. Ditunggu pada postingan berikutnya, ya.