Bottom Article Ad

Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Oktober 2020

ASYIKNYA BELAJAR DI KELAS MAYA


Pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia telah membuat roda kehidupan manusia seakan-akan berhenti berputar. Hampir seluruh sektor kehidupan terkena imbas negatif dari wabah yang berasal dari Cina ini. Tidak terkecuali sektor pendidikan.

Khususnya di Indonesia, pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan belajar tatap muka di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari tingkat PAUD/TK sampai dengan tingkat perguruan tinggi.

Salah satu kebijakan tersebut adalah penerapan belajar dari rumah (BDR). Pelaksanaan belajar dari rumah tentu tidak semudah yang dibayangkan karena harus didukung oleh peralatan, infrastruktur, dan keahlian yang mendukung pelaksanaan belajar dari rumah. Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan belajar dari rumah antara lain : komputer atau laptop dan smartphone. Sedangkan infrastruktur yang harus disediakan antara lain adalah akses internet yang murah dan stabil. Adapun keahlian yang harus dimiliki oleh guru dan siswa adalah kemampuan dalam mengoperasikan peralatan dan aplikasi pendukung belajar dari rumah.

Selain dari semua yang telah disebutkan di atas terkait dengan pelaksanaan belajar dari rumah, ada satu hal penting lagi yang harus tersedia yaitu aplikasi kelas virtual sebagai tempat guru dan siswa berinteraksi saat melakukan kegiatan belajar dari rumah. Tentu saja banyak aplikasi kelas virtual yang bisa digunakan oleh guru dan siswa, baik yang berbayar maupun yang gratis. Contohnya google classroom dan microsoft teams. 

Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan sebenarnya telah lama membuat sebuah aplikasi kelas virtual yang dijadikan sebagai salah fitur utama di laman website portal rumah belajarFitur kelas virtual yang terintegrasi di dalam portal rumah belajar tersebut dinamakan Kelas Maya.

Kelebihan Fitur Kelas Maya

Kelebihan fitur ini dibandingkan dengan aplikasi kelas virtual lain adalah selain gratis juga cara penggunaannya yang gampang.

Selain itu, karena fitur Kelas Maya merupakan bagian dari portal rumah belajar dimana portal rumah belajar sendiri menyediakan banyak fitur lain seperti sumber belajarlaboratorium mayadan bank soal, guru tidak perlu lagi mencari sumber belajar atau pun sumber soal latihan di tempat lain. Guru cukup membuka portal rumah belajar dan semua yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran sudah tersedia disana.

Kelebihan fitur Kelas Maya beserta fitur-fitur lain di portal rumah belajar adalah ibarat seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh dan melelahkan. Dan tiba-tiba saja dia menemukan sebuah oase yang subur. Ia pun mampir untuk beristirahat. Setelah cukup beristirahat perutnya terasa lapar. Lalu datanglah seseorang yang mengantarkan makanan dan minuman. Setelah menyantap makanan sampai kenyang rasa kantuknya pun datang. Lalu datang lagi seseorang yang memberinya kasur dan bantal. Semua yang dibutuhkannya ada di dalam satu tempat dan waktu. Asyik, bukan?

Cara Menggunakan Fitur Kelas Maya

Sudah mulai terbayang bagaimana asyiknya belajar menggunakan fitur Kelas Maya, bukan? Nah, sekarang kita akan mencoba bagaimana mudahnya menggunakan fitur Kelas Maya ini. Bisa digunakan di laptop maupun di smartphone. 

1. Buka browser (google chrome, firefox, atau pun browser lain).

2. Ketik di pencarian : belajar.kemdikbud.go.id

3. Setelah masuk ke halaman awal, lakukan pendaftaran atau langsung saja masuk jika sebelumnya sudah memiliki akun.

4. Setelah berhasil masuk, scroll ke bagian bawah halaman dan cari fitur Kelas Maya. Di bagian fitur Kelas Maya tersebut klik tulisan coba sekarang.

5. Selanjutnya kita akan dibawa masuk ke halaman awal fitur Kelas Maya.

6. Di bagian atas halaman klik daftar

7. Akan muncul tiga pilihan :

a. Daftar Sebagai Penyelenggara jika kita bermaksud mendaftar sebagai admin atau sekolah penyelenggara kelas virtual.

b. Jika sekolah kita sudah terdaftar sebagai penyelenggara maka pilih Daftar Sebagai Guru jika ingin mendaftar sebagai guru atau,

c. Daftar Sebagai Siswa jika ingin mendaftar sebagai siswa. 

8. Jika sudah pernah mendaftar sebelumnya langsung saja klik login.

Cukup gampang, bukan? Dan tentu saja asyik dan menyenangkan.

Pengalaman Penulis Dalam Menggunakan Fitur Kelas Maya

Pengalaman penulis sebagai guru saat menggunakan fitur Kelas Maya di Portal Rumah Belajar sangat mudah dan memudahkan guru dalam melakukan aktivitas belajar dari rumah.

Misalnya saat membutuhkan sumber belajar yang akan digunakan sebagai materi pembelajaran, penulis cukup mencari konten video pembelajaran yang ada di dalam fitur Sumber Belajar dan meng-copy link-nya dan mentautkannya ke dalam bagian materi pelajaran. Kalau di sumber belajar tidak tersedia konten yang berkenaan dengan materi yang mau diajarkan maka penulis akan mencarinya di situs lain dan kemudian mentautkan link-nya ke dalam materi pelajaran.

Begitu juga saat membuat soal latihan, penulis mencarinya di fitur Bank Soal. Kalau tidak ada, barulah penulis mencarinya di tempat lain atau penulis membuatnya sendiri.

Siswa yang sudah mengerjakan soal latihan atau ujian dapat langsung dilihat nilainya. Kehadiran siswa juga bisa dipantau oleh guru di bagian aktivitas siswa. Dengan begitu guru mengetahui siapa saja siswa yang sudah mempelajari materi atau sudah mengerjakan soal latihan.

Pokoknya asyiklah. Sekolah, guru, dan siswa sangat dimudahkan dalam melakukan pembelajaran. Harapan penulis, para pembaca harus mencoba asyiknya belajar di Kelas Maya ini. 

Sabtu, 24 Desember 2016

KANG DEDI MULYADI YANG SAYA KENAL

KANG DEDI MULYADI YANG SAYA KENAL 23 Des. 2016 Denny Siregar Pengikut 1453 Diikuti Saya sering mendengar ceritanya.. Ketika masih menjabat wakil bupati, ia sering datang ke tempat orang2 susah memberikan mereka bantuan atas kesulitan mereka. Ia keliling di malam hari ketika orang sedang tidur nyenyak, dan memberikan surprise pertolongan yang sama sekali tidak mereka sangka. Bahkan ada yang pingsan ketika ia datang memeluk dan memberikan sebagian hartanya kepada mereka yang sangat membutuhkan.. Ketika menjadi Bupati sifatnya tidak berubah, malah jangkauan wilayahnya lebih luas, tidak hanya di Purwakarta. Saya pernah nongkrong di pendopo dan bertemu dengan beberapa orang dari Tasikmalaya, yang meminta pertolongan Kang Dedi untuk sekedar menyumbang beras. Mereka adalah organisasi nirlaba yang memelihara orang gila disana. Kebetulan donatur mereka meninggal dan pemda Tasikmalaya tidak menghiraukan apa yang mereka lakukan. Kepada Kang Dedi lah mereka datang... Apa yang saya saksikan membuat saya kagum. Saya bahkan sempat menitikkan airmata ketika Kang Dedi mengumpulkan anak2 sekolah dari berbagai agama dan mereka saling mengenalkan diri dan agamanya masing2, membuat semua anak mengenal lingkungannya lebih luas dan tidak sempit. Kang Dedi itu orang sunda, dan ia sangat bangga dengan ke-sunda-annya. Dari yang saya lihat selama di Purwakarta, Kang Dedi lebih suka mengangkat budaya asli Indonesia daripada agama. "Karena agama urusannya personal kita dengan Tuhan, sedangkan adat dan budaya adalah ciri bangsa kita yang harus kita tonjolkan..." Katanya waktu saya sempat ngobrol sebentar dengannya. Kang Dedi sekarang sedang berperang melawan radikalisme yang menyerang provinsinya. Jawa barat sangat terkenal dengan intoleransinya, salah satu prestasi yang sangat tidak membanggakan. Ia baru saja meluncurkan program pemantapan kembali ideologi Pancasila yang sudah hilang bertahun-tahun lamanya. Ia melibatkan semua unsur mulai TNI, Polri, PNS dan tentu saja masyarakat Purwakarta. Bisa dibilang Purwakarta adalah oase ditengah hausnya masyarakat Jabar akan kerinduan hidup berdampingan dengan sesama.. Tugas Kang Dedi saya yakin sangat berat. Ia dituding musrik, sesat dan entah apalagi yang ia lawan dengan keanggunan. Ia pernah dikejar FPI ketika hendak berbicara di Taman Ismail Jakarta. Ia juga pernah dikejar buruh tapi ia malah mengajak mereka selfie bersama.. Kang Dedi bukan tipe pemimpin yang suka kosmetik, mendandani daerah hanya supaya terlihat menarik. Ia masuk ke akar masalah dan membereskannya. Ia sadar sesadar-sadarnya, kemiskinan dan kebodohan adalah pangkal radikalisme. Karena itu sejahterakan mereka dan cerdaskan... Solusi yang jitu ditengah kebodohan banyak pemimpin negeri yang lebih mengutamakan penampilan suci tapi sesungguhnya busuk hatinya. Berbincang dengan Kang Dedi sangat menarik, menbuka kembali nalar dan hati bahwa damai itu tidak bisa tercipta dengan sendirinya, tetapi harus diperjuangkan dgn segenap akal dan tenaga. Ia adalah antitesa dari Kang Dedi lain yang kerjaannya nangissss aja... Semoga Kang Dedi bisa naik ke posisi lebih tinggi menjadi Gubernur bagi Jawa Barat, supaya apa yang ia perbuat bisa bermanfaat lebih banyak. Karena disanalah fungsi sebenarnya manusia, untuk memanusiakan manusia lainnya.. Salam hormat Kang Dedi. Kapan-kapan kita duduk semalaman sambil bercerita tentang mudahnya menjadi pemimpin dan sulitnya menjadi manusia.. Seruput atuh, kang kopina.. Abdi teu tiasa basa sunda ieu.. Soalna abdi urang Madura...