Bottom Article Ad

Selasa, 22 September 2020

PORTAL RUMAH BELAJAR : Sumber Bahan Ajar Lengkap dan Terpercaya Bagi Guru di Masa Pandemi Covid-19

 


Saat ini seluruh dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Tidak terkecuali Indonesia. Dan pandemi ini telah memberi perubahan yang besar pada kehidupan manusia. Perubahan itu hampir terjadi di semua bagian aktivitas kehidupan manusia. Mulai dari aktivitas bekerja sampai aktivitas menjaga kesehatan. 

Dunia pendidikan juga tidak luput dari perubahan yang diakibatkan oleh Covid-19 itu. Perubahan yang tampak jelas adalah dari cara belajar yang biasanya selalu dilakukan melalui tatap muka namun sekarang ini sebagian besar dilakukan melalui tatap maya.

Dalam melakukan kegiatan belajar tatap maya, guru harus mampu menguasai cara mengoperasikan berbagai jenis perangkat TIK yang diperlukan dalam pembelajaran tatap maya, misalnya komputer, laptop, dan smartphone. Di samping harus mampu menguasai perangkat TIK, guru juga harus mampu menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran tatap maya. Aplikasi pembelajaran tatap maya terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain : 

1. Aplikasi media conference, misalnya : zoom dan google meet.

2. Aplikasi absen online, misalnya : google form.

3. Aplikasi chat, misalnya : whatsapp dan telegram.

4. Aplikasi share, misalnya : youtube dan facebook.

Selain perangkat TIK dan aplikasi pembelajaran, yang tidak kalah pentingya adalah guru harus mampu mencari bahan ajar dari sumber yang lengkap dan terpercaya. Tentu saja banyak sumber belajar yang tersedia di berbagai web, baik itu berasal dari sumber perseorangan maupun organisasi tertentu. Walaupun semuanya bagus dan menarik untuk disajikan kepada siswa tapi alangkah baiknya guru mengambil bahan ajarnya dari situs yang aman dan terpercaya.

Sehubungan dengan itulah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membuat sebuah situs atau laman web yang memuat berbagai macam layanan kebutuhan bahan ajar, termasuklah sumber bahan ajar yang bagus dan sangat menarik untuk disajikan kepada siswa. 

Laman web atau situs tersebut adalah Portal Rumah Belajar



Portal Rumah Belajar Kemdikbud menyediakan berbagai macam fitur layanan pendidikan yang dibutuhkan oleh guru, antara lain :
Fitur Sumber belajar ini menyediakan berbagai macam konten pembelajaran, baik yang berupa video, web, audio, maupun media interaktif. Jenjang kelasnya juga lengkap, mulai dari TK/PAUD          sampai perguruan tinggi. Selain sebagai sumber bahan ajar, guru juga dapat mengupload bahan ajar sendiri ke fitur ini setelah mendaftar atau login.
Fitur ini adalah layanan pendidikan yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk membuat kelas pembelajaran layaknya pembelajaran tatap muka. 
Fitur Bank Soal merupakan fitur layanan yang menyediakan berbagai jenis soal yang dapat diunduh dan digunakan sebagai soal ujian untuk siswa. Selain mengunduh soal, guru juga dapat mengupload soal sendiri agar dapat digunakan oleh guru lain yang mengakses fitur Bank Soal ini.
Fitur ini sangat cocok bagi guru yang mengampu pelajaran IPA di masa pandemi Covid-19 yang tidak mungkin melakukan kegiatan percobaan di ruang laboratorium sekolah. 

Selain keempat fitur utama di atas, Portal Rumah Belajar Kemdikbud juga menyediakan berbagai macam fitur layanan lainnya, seperti : Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Edugame, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

#MerdekaBelajar
#Pembatik2020
#RumahBelajar


 

Jumat, 18 September 2020

PERJALANAN PANJANG PENUH TANTANGAN (SEBUAH CERITA TENTANG KEIKUTSERTAAN DI PEMBATIK 2020)

 BAGIAN 2

PEMBATIK LEVEL 2


Pelatihan Pembatik Level 2 Tahun 2020 adalah level Implementasi yang artinya peserta Pembatik harus mampu mengimplementasikan atau menerapkan ilmu yang telah dipelajari pada Pembatik level 1 yang merupakan level Literasi.

Jumlah peserta pelatihan Pembatik level 2 mencapai 13.349 orang yang terdiri dari 30 gelombang pelatihan. Peserta terbanyak masih berasal dari Jawa Timur yaitu 2252 orang. Sedangkan peserta paling sedikit berasal dari provinsi Gorontalo sebanyak 42 orang. 

Itu artinya dari peserta pelatihan Pembatik level 1 yang berjumlah 71.492 orang hanya 19 persen yang lulus ke level 2. Mengerikan, bukan? Tidak sampai setengahnya. Hal ini juga menandakan bahwa pelatihan Pembatik 2020 ini bukan pelatihan main-main. Peserta yang lulus di tiap levelnya benar-benar diseleksi dengan ketat.

Adapun provinsi Aceh, dari 3709 orang peserta Pembatik level 1 hanya 402 orang yang lanjut ke level 2 atau sekitar 11 persen. Hmm... ini luar biasa. 

Apa saja kegiatan pelatihan yang dilakukan di Pembatik level 2 ini? Banyak, sama seperti di level 1. Mengunduh modul dan mempelajarinya, mengerjakan kuis dan tugas, dan mengikuti ujian akhir. Gampang sekali, bukan? Tapi, ada tapinya nih. Ada satu tugas tambahan selain yang sudah disebutkan di atas, yaitu membuat vlog dengan tema model pembelajaran yang dilakukan di sekolah masing-masing selama masa pandemi Covid-19.

Bagi kalian yang sudah terbiasa selfi-selfi dan joget-joget di depan kamera pasti gampanglah bikin vlog seperti itu. Cukup diedit dengan aplikasi yang bagus, jadilah vlog-nya. Sekarang banyak aplikasi edit video canggih yang tidak terlalu banyak memerlukan pengetahuan seputar editing video. Cukup dengan memasukkan file videonya, lalu gesek-gesek sedikit, jadilah barang itu. 

Tapi buatku, itu menjadi masalah yang besar. Bukan masalah edit-mengedit videonya. Itu sih, gampang. (sombong... hahaha). Masalahnya adalah pada ketika berakting di depan kamera. Bayangkan saja, selama ini aku paling malas (dibaca : grogi) kalau diminta berakting di depan kamera. Jangankan di dalam video, di suruh berfoto saja aku grogi. Apalagi diajak foto bareng oleh ibu-ibu atau cewek-cewek cantik. Wahh, groginya luar biasa, tuh. Hehehe.

Namun demi tugas pelatihan Pembatik Level 2 Tahun 2020 ini, kucobalah berakting di depan kamera. Mungkin ada lebih dari 10 kali ulang saat pengambilan gambar videonya. Selalu ada saja yang salah. Lupa kalimat naskahnya, terlalu tegang, volume suara terlalu kecil, latar belakang video yang kurang pas, dan lain sebagainya. 

Saat itu deadline untuk mengumpulkan tugas sudah mepet. Aku sudah hampir putus asa. Tapi kucoba bangkit lagi. Aku harus bisa bagaimanapun caranya. Maka pada video yang terakhir kuberusaha semaksimal mungkin agar hasilnya sempurna. Alhamdulillah, ternyata hasilnya masih hancur juga. Hehehe. Kalau mau lihat hasil akhirnya setelah dilakukan editing kalian dapat lihat disini. https://youtu.be/SRJXGLfNkhM

Ada bagian video yang suaranya hilang karena terkena klaim hak cipta atas musik yang menjadi latar belakang video. Oh iya, jangan lupa di-subscribe, di-like ya, dan dishare videonya ya. Hehehe.

Heran juga, mengapa video sejelek itu lolos di penilaian dewan jurinya. Gak ada bagus-bagusnya. 

Tapi ya, alhamdulillah. Akhirnya, aku dinyatakan lulus pelatihan Pembatik level 2 dan boleh lanjut ke pelatihan Pembatik level 3. Namaku ada di urutan ke-209 dari 296 orang peserta pelatihan Pembatik level 2 gelombang 7 yang lulus.



Yuk, lanjut ke level 3.



Rabu, 16 September 2020

PERJALANAN PANJANG PENUH TANTANGAN (SEBUAH CERITA TENTANG KEIKUTSERTAAN DI PEMBATIK 2020)


BAGIAN 1

PEMBATIK LEVEL 1



Waktu itu sekitar bulan April ketika sedang asyik-asyiknya membaca postingan-postingan di sebuah grup WA, tiba-tiba ada seorang teman yang mengirimkan sebuah postingan disertai sebuah link. Postingan itu berisi tentang penawaran sebuah pelatihan yang terus terang saja baru kali ini kubaca dan kuketahui. Padahal nyatanya pelatihan itu sudah ada sejak tiga tahun yang lalu. Kelihatan sekali ya, kalau aku ini orang yang kudet. Hehehe.
Karena merasa tertarik dan ada sedikit rasa penasaran maka ku-klik-lah link itu. Ternyata link itu menuju sebuah halaman situs bernama SimpaTIK (Sistem Informasi Manajemen Pelatihan Berbasis TIK). Wahh... pelatihan apa pula ini, pikirku. Lalu kubacalah dengan seksama informasi yang terdapat di halaman awal situs tersebut. Menarik juga pelatihannya, pikirku.

Pelatihannya dilaksanakan dengan sistem berjenjang, dimana di setiap jenjangnya, pesertanya ditentukan berdasarkan seleksi melalui ujian dan pemberian tugas. Pelatihannya dimulai dari level 1, level 2, level 3, hingga level 4. 

Peserta yang terpilih pada level 1 bisa melanjutkan pelatihan ke level 2. Peserta yang terseleksi pada level 2 boleh ikut ke pelatihan level 3. Dan begitu juga peserta level 3 yang nilainya bagus akan diikutsertakan ke pelatihan level 4. Dan yang paling menariknya adalah peserta terbaik pada level 4 akan dijadikan sebagai Duta Rumah Belajar (DRB Tahun 2020). 

Pelatihan dengan sistem berjenjang itu disebut dengan PEMBATIK (Pembelajaran Berbasis TIK). Dalam keterangannya Pembatik merupakan program peningkatan kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK guru Unesco. Standar kompetensinya mengacu kepada keempat jenjang level yang sudah tersebut di atas. 

1. Level literasi (level 1)
2. Level implementasi (level 2)
3. Level kreasi (level 3)
4. Level berbagi (level 4)

Aku memang belum tahu persis, makhluk sejenis apa DRB itu. Walaupun aku sudah pernah mendengar istilah itu beberapa kali sebelumnya. Tak penting apa dan siapa DRB itu. Karena faktor utama yang paling memicuku untuk mengikuti pelatihan ini bukanlah DRB itu. Yang paling membuatku begitu bersemangat mengikuti Pembatik 2020 ini adalah model pelatihannya yang berjenjang. Ini hal yang baru buatku. 

Dengan model seperti itu maka peserta yang sampai ke level akhir adalah peserta terbaik dari yang terbaik. Sangat menarik bukan? Pasti. Apalagi bagi orang-orang yang menyukai tantangan seperti diriku. Ini saatnya aku menunjukkan siapa diriku sebenarnya. Ya, aku adalah makhluk dari planet krypton yang menyamar di bumi. Saudaranya Superman donk... Hahaha.

Maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, kudaftarkan diriku untuk mengikuti pelatihan Pembatik 2020 level 1. Jrennngggg... Pendaftaran diterima. Tinggal menunggu waktu pelatihan dimulai. 

Wahh, peserta Pembatik 2020 level 1 jumlahnya puluhan ribu. Totalnya mencapai 71.492 (menurut data yang kujumlahkan secara manual dengan kalkulator) yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dan 16 orang di antaranya berasal dari luar negeri. Peserta terbanyak berasal provinsi Jawa Timur yang mencapai 11.838 orang. Sedangkan dari provinsiku yaitu Aceh, pesertanya mencapai 3.709 orang. 

Nantinya pada level 4 peserta yang akan diambil adalah 30 orang per provinsi. Itu artinya peluang lulus hingga ke level 4 adalah 1050 : 71.492 (30 x 35 provinsi = 1050). Sangat kecil sekali peluangnya, sekitar 0,0146869579813126 jika dilihat dari keseluruhan peserta. Namun jika dilihat dari peluang provinsi, peluang lulus hingga ke level 4 malah semakin kecil, yaitu 30 : 3709 atau sekitar 0,0080884335400377. Hehehe.

Ah, peduli amatlah. Yang penting ikuti saja kegiatannya. 

Maka pada hari yang sudah ditentukan, dimulailah pelatihan Pembatik 2020 level 1 yang dilaksanakan secara daring. Pelatihannya ternyata tidak sesulit yang kubayangkan. Tugasnya hanya membaca modul yang harus diunduh di situs SimpaTIK. Setelah itu menjawab kuis yang ada di modul. Kemudian di akhir waktu pelatihan peserta harus mengikuti ujian online. Semuanya dilakukan dari rumah tanpa terikat waktu. Pagi boleh, siang bisa, malam pun jadi. Mudah, bukan?

Oh, iya. Pemilihan gelombang pelatihannya juga terserah kepada peserta. Untuk level 1 ada 30 gelombang dan aku berada di gelombang 9 Pembatik Level 1.



Selesai sudah mengikuti ujian. Soal-soalnya cukup mudah dijawab karena semua jawabannya sudah ada di dalam modul. Jika semua modulnya sudah dibaca, mudah-mudahan tidak akan kesulitan saat mengisi pertanyaan. Bentuk soalnya pilihan berganda pula. Makin gampanglah menjawabnya. Tinggal pilih salah satu dari jawaban A, B, C, atau D.  Asalkan memilih salah satu dari keempat jawaban tersebut, pasti ada yang benar. Yang sudah pasti salah adalah jika memilih jawaban E. Apalagi memilih jawaban Z, sudah pasti makin salah. Hehehe.

Deg-degan juga menunggu hasil pengumuman ujiannya. Seperti menunggu kekasih yang berjanji akan datang tapi sampai waktu yang telah ditentukan si dia belum juga sampai. Walaupun yakin si dia pasti datang tapi tetap saja ada perasaan cemas dan khawatir. Cieee...

Yes, pada saat pengumuman hasil ujian dikeluarkan, salah satu namaku tertera di antara ribuan peserta lain yang lulus. Alhamdulillah. 


Tuh, namaku ada di urutan 580 dari 623 orang peserta Pembatik 2020 level 1 gelombang 9 yang lulus. 
Senang dan bangga. Kok bangga? Jelas, dong. Di antara puluhan ribu makhluk se-Indonesia yang ikut pelatihan, salah satunya adalah aku yang terpilih untuk melanjutkan pelatihan ke level 2. Sombong kali kau, bang. Hahaha. 

Cerita ini masih berlanjut. Ditunggu pada postingan berikutnya, ya.